BEBAS
DARI RASA TAKUT TERHADAP RIZQI
Aqidah telah menanamkan keyakinan dihati bahwa Rizqi itu berada ditangan Allah SWT dan tidak seorang pun didunia ini sanggup mengaturnya.
Banyak keterangan dari kitab Allah SWT dan Sunnah yang menyakinkan hal itu kepada kita, diantaranya firman Allah :
“Dan tidak ada sesuatu yang melata dimuka bumi ini melainkan Allah lah yang menanggung rizqinya” (QS. Huud:6)
“Dan dilangit terdapat (sebab-sebab) Rizqimu dan terdapat (pula) yang dijanjikan kepadamu, maka demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi)seperti perkataan yang kamu ucapkan”
(QS.Adz Dzaariyaat:22-23)
33. Wa aayatul lahumul ardlul maitatu, ahyai naahaa wa akhrajnaa minhaa habban faminhu ya’kuluun.
Suatu tanda (kekuasaan Kami), Kami perlihatkan kepada mereka. Kami hidupkan (suburkan) bumi yang telah mati (kering) lalu Kami keluarkan biji-bijian yang dapat mereka makan.
34. Wa ja’alnaa fiihaa jannaatim min na-khiiliw wa a’naabiw wafajjarnaa minal’uyuun.
Kami jadikan disitu kebun-kebun kurma dan anggur, lalu Kami pancarkan padanya mata air yang mengalir.
35. Liya’-kuluu mintsamarihii wamaa ‘amilathu aidiihim, afalaa yasykuruun.
Agar mereka dapat memakan buah-buahan dan memetik hasil kerjanya, dari cucur peluh tangan mereka. Apakah tidak juga mau bersyukur (kepada yang menciptakan-NYA)
36. Subhaanalladzii khalaqal azwaaja kullahaa mimmaa tunbitul ardlu wamin anfusihim wamimmaa laa ya’lamuun.
Maha Suci Allah yang telah menciptakan segala sesuatu yang ditumbuhkan oleh bumi dan
bahkan dari mereka sendiri, dari apa yang tidak mereka ketahui. QS : Yasin 33-36
Sesungguhnya Ruhul Kudus (Jibril) telah meniupkan kedalam diriku (wahyu) bahwa seseorang tidak akan mati Rizqi dan Ajalnya telah disempurnakan. (Untuk itu) bertaqwalah kamu kepada Allah, dan perbaguskanlah didalam mencari (rizqiNya)
Hadits lain menyebutkan :
“Jangan sekali-kali kelambatan rizqimu itu mendorong kamu untuk mencarinya dengan ma’ksiat kepada Allah SWT, sesungguhnya saat ini banyak manusia yang beramar ma’ruf nahi mungkar” mereka mengira bahwa rasa takut dan keengganan untuk beramar ma’ruf nahi mungkar dapat mempengaruhi Rizqi.
Sikap lurus (Istiqoamah) atas aqidah menimbulkan keyakinan bahwa keberanian untuk menyampaikan kebenaran dan memerangi kezaliman tidak akan mengurangi rizqi sedikit pun, dan sebaliknya ketakutan serta keengganan tidak akan menyebabkan bertambahnya rizqi.
KONSEKWENSIsudah dihadapkan kepada kita begitu Ruh (Ruhul Kudus), yang Kuasa yang ada pada kita dari yang Maha Kuasa Allah SWT, karena tanpa yang Kuasa tentunya kita tidak HIDUP sehingga hidup adalah UJIAN. Sesuatu keputusan yang harus diterima (wajib) mutlak dari yang Maha Haq, jika demikian sudah sepantasnya kita tidak mengeluh menerima cobaan yang Allah (Maha Memiliki) berikan sebab senang dan susah adalah sebuah cobaan, artinya sepanjang hidup apapun yang kita hadapi adalah merupakan cobaan semata.
AKU ciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk/ setinggi tingginya (yang semua makhluk wajib tunduk padanya) dan akan AKU tempatkan ditempat yang serendah rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman, dan baik perbuatan amal shalihnya, maka tiada henti pahala baginya
Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ankabut : 1 – 2
Ahasiban naasu ayyutroku ayyaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuun
apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : “kami telah ber-Iman sedang mereka dibiarkan tidak mendapat cobaan?
Walaqod fatannal ladziina min qoblihim fa-laya’laman nallaahul ladziima shodaquu walaya’lamannal kaadzibiin
dan sesungguhnya Kami (Allah) telah mencobai orang-orang yang sebelum mereka, maka sesunguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar (ber-Iman) dan Allah juga mengetahui siapa orang-orang yang berdusta.
Jika kita kembalikan ingatan kita mundur kebelakang; Bapak, Ibu, Kakek, Nenek selalu mengingatkan kita konon biasanya sesaat sambil makan malam bersama :
“ nak.., silahkan kalian menuntut ilmu setinggi-tingginya dimanapun kalian berada walau tanpa kami orang tua mu.. satu yang terpenting harus kalian ingat dalam berbuat dan menimbang sesuatunya, kembalilah ke Kitabullah”
Allah (ALHAADII-Maha Pemberi Petunjuk) melalui Al Quran menuntun kita dan memberi petunjuk ke jalan benar/ lurus (istiqamah) menuju perjalanan yang semata-mata karena Allah (sirataal mustaqim) dengan memahami dan menjalankan sifat-sifat-NYA :
1. Dzat sebagai hamba ciptaan Allah, memiliki dzat (yang Kuasa) dari yang Maha Dzat, Dzatullah, dijadikan ruh atas manusia, yang menjadikan manusia hidup, sebagai khalifah dimuka bumi ini atas seluruh mahkluk ciptaan-NYA, termasuk Jin dan Malaikat tunduk dihadapannya (kecuali Iblis/ Syaitan). Dengan demikian maka jagalah selalu hati seperti lantunan Aa Gym “ Jagalah hati jangan kau nodai, jagalah hati lentera hidup ini” karena pada saatnya kelak Allah akan ambil kembali Milik-NYA (Ruh) dan Jasad kembali ke asalnya (tanah) pernah kita mengingat bagaimana Allah meminjamkan Ruh ini dalam kesucian dan DIA ambil dalam keadaan Kotor? Betapa marahnya kita bila menerima harta/ barang yang kita pinjamkan dikembalikan dalam keadaan rusak! .
2. Sifat telah Allah ajarkan lewat Al- Asma Al-Husna :
- Berlaku pengasih dan penyayang (ArrahmanMaha Pengasih ArrahimMaha Penyayang)
- Berprilaku yang mulia dan pemaaf (Al’azizMaha Mulia AlghaffarMaha Pengampun)
- Berlaku adil dan bijaksana (Al’AdlMaha Adil Al hakiimMaha Bijaksana)
- Dan banyak lagi jika kita lihat dalam Asma Allah yang harus kita tauladani
3. Wujud kemudian mewujudkannya dalam sifat-sifat berperilaku kita
4. Af’al dan sebagai sikap serta prilaku yang kita kerjakan sehari-hari.
Melalui Hadist dan sunnah Rasul digambarkan bagaimana seseorang menjadi “Muhammad” dalam perjalanannya dengan sifat serta akhlak yang mulia ; Siddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah, Subhaanallah..bagaimana menjadi manusia (Muhammad) :
1. Benar dalam segala hal, tidak mengada-ada, tidak berbohong/ dusta,
- Yang lurus-lurus saja
- Yang benar-benar saja
- Yang wajar-wajar saja
- Yang baik-baik dan dan pantas-pantas saja
2. Tanggung jawab baik pada diri sendiri dan orang lain, istri sebagai pendamping, anak-anak sebagai buah hatimu, karena sesungguhnya Allah telah titipkan amanah tesebut kepadamu,dan dirimu sendiri karena kelak di akhir zaman, Allah (Maha memiliki) akan menunutut apa yang telah (DIA) titipkan, Hartamu serta segala yang ada padamu. Bukankah kita sering mengucapkan :
Inna lillaahi wainnaa ilaihi Roojiuun
Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah dan sungguh kami akan kembali kepada-NYA. (QS-Al-Baqarah:156)
3. Penyampai atas nikmat yang Allah telah berikan padamu, Ilmu, Harta, dan segala nikmat-nikmat Allah yang tak terhitung yang Allah telah titipkan kepadamu, bersyukur atas rizki yang Allah telah berikan maka bebagilah dengan sesamamu karena sesungguhnya Allah akan menambah nikmat itu apabila kamu bersyukur
Wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun Dan dari rizqi yang AKU berikan mereka mau meng-infaq kan (QS-Al-Baqarah:3)
Wain Ta’udduu ni’matallaahi laa tuhshuuhaa Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, pasti kamu tidak akan dapat menentukan jumlahnya (QS-An Nahl : 18)
4. Pintar sebagai hamba Allah kaum muslimin dan muslimat haruslah pintar, pintar dalam segala hal; IQRA’ bismirabbika…membaca semua hal, sebab semuanya terjadi karena firman Allah dan Allah telah menunjukan semua kebesaran-NYA melalui ciptaan-NYA. Allahu akbar Maha Besar Allah atas segala Firman-NYA.
Walaqod dzaro’naa lijahannama katsiiron minal jinni wal-insi lahum quluubun laa yafqohuuna bihaa walahum a’yunun laa yubshiruuna bihaa walahum aadzaanun laa yas-ma’uuna bihaa, ulaaika kal-an’aami bal hum adhollu, ulaaika humul ghoo-filuun.
dan sesungguhya kami jadikan untuk isi neraka jahanam kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ayat-ayat Allah, mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS- A’raf : 179)
Dengan demikian cukuplah yang terpenting dalam menjalani ujian / hidup yang singkat ini (Dunia) dengan mengamalkan Wudhu dan Sholat ke dalam bentuk perwujudan berlaku dan bersikap kita, karena dengan itu saja Insyaallah, nikmat yang kita peroleh dalam hidup dunia dan akhirat, aminullahu akbar..
RobbighfirliiYa Allah ampunilah dosa kami
Warhamnii Ya Allah sayangilah kami
WajburniiYa Allah tutuplah kelemahan kami
Warfa’nii Ya Allah angkatlah derajat kami
Warzuqnii Ya Allah berikanlah kami rizqi
Wahdinii Ya Allah tunjukilah kami
Wa’aafinii Ya Allah sehatkanlah kami
Wa’fu’annii Ya Allah maafkanlah kami
Simple is Perfection
Bersama Menteri Kehutanan MS .Kaban ,Ketua umum FORKAB KH. Ermas di Ponpes Daar El - Qurro Serang Banten 25 Juni 2008
AaaKkHhh.. [mana sebenarnya]
written by : otisdap
Sering kugaruk kepala saat hati ini gatal
tuk katakan…bukan itu sebenarnya
Begitu juga saat hati ini geli..alang kepalang
bibir diam mengunci mimik tanpa ekspresi
Ibuku bilang..tundukan wajahmu kala terjulur tangan penuh harap
Sesaat kulakukan, kaki-kaki itu menginjak kepalaku..!
Ayahku bilang..sunggingkan bibirmu saat memetik
dengan tangan berpeluh untuk se-kepeng dua
Sesaat kulakukan, wajah-wajah itu meludah mukaku..!
Duhai…Melati putih nan harum semerbak
mengapa kini hitam membusuk.. karma kau milik-Nya?
Duhai…Lumpur hitam nan bau merebak
mengapa tetap hitam membusuk.. karma kau milik-Nya?
AaaKkHhh…….!!
Ahaii… aku mengerti!
Kini kugaruk Hatiku saat kepala ini gatal
tuk katakan.. bukan itu sebenarnya
dan kubuka Hati dengan mimik ekspresi
hingga bibir tersungging geli.. alang kepalang
Lalu kutengadah kepala.. kala tangan terjulur penuh harap
Sesaat kulakukan.. tangan-tangan itu mengusap kepalaku
Lalu kukunci bibir..saat memetik tanpa tangan berpeluh
bukan untuk se-kepeng dua
Sesaat kulakukan.. senyum-senyum itu bertebar dimukaku
Sesaat kemudian…
Kembali kugaruk kepalaku, karma hati mulai gatal
tuk katakan.. bukan itu sebenarnya