KONSEKWENSIsudah dihadapkan kepada kita begitu Ruh (Ruhul Kudus), yang Kuasa yang ada pada kita dari yang Maha Kuasa Allah SWT, karena tanpa yang Kuasa tentunya kita tidak HIDUP sehingga hidup adalah UJIAN. Sesuatu keputusan yang harus diterima (wajib) mutlak dari yang Maha Haq, jika demikian sudah sepantasnya kita tidak mengeluh menerima cobaan yang Allah (Maha Memiliki) berikan sebab senang dan susah adalah sebuah cobaan, artinya sepanjang hidup apapun yang kita hadapi adalah merupakan cobaan semata.




AKU ciptakan manusia dengan sebaik baik bentuk/ setinggi tingginya (yang semua makhluk wajib tunduk padanya) dan akan AKU tempatkan ditempat yang serendah rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman, dan baik perbuatan amal shalihnya, maka tiada henti pahala baginya

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Ankabut : 1 – 2


Ahasiban naasu ayyutroku ayyaquuluu aamannaa wahum laa yuftanuun

apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : “kami telah ber-Iman sedang mereka dibiarkan tidak mendapat cobaan?


Walaqod fatannal ladziina min qoblihim fa-laya’laman nallaahul ladziima shodaquu walaya’lamannal kaadzibiin

dan sesungguhnya Kami (Allah) telah mencobai orang-orang yang sebelum mereka, maka sesunguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar (ber-Iman) dan Allah juga mengetahui siapa orang-orang yang berdusta.